Masih Nombok Walau Sudh Punya Asuransi ?

Masih Nombok Walau Sudh Punya Asuransi ?

Senin, 12 Maret 2018


Chubb life Indonesia berhasil meraih penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai Perusahaan terunggul dalam pertumbuhan hasil Investasi yaitu sebesar 17.177% pada tahun 2016.

Anda Ditipu Asuransi ?


Dalam dunia asuransi, kicauan nasabah-nasabah yang merasa tidak puas atau merasa ditipu akan terdengar lebih bombastis daripada nasabah-nasabah yang hidupnya tertolong karena asuransi. Nah mengapa bisa tidak puas begitu? Apakah benar Anda memang ditipu asuransi? Yakin Pak Bapak…Bu Ibu? Yuk…kita bahas :)



A. Bedakan Asuransi Dengan Bank

Baru saja hari ini salah seorang kerabat saya ngedumel terkait asuransi unit link yang diikutinya. Dengan premi yang dibayar Rp 800.000,-/bulan sejak akhir Desember 2010, mengapa saat ini uangnya baru ada sekitar 6 jutaan Rupiah? Sakit hati deh jadinya. Nah siapa hayo di antara pembaca yang pernah ngedumel hal yang serupa? Yuk ditelaah dulu Pak Bapak…Bu Ibu. Asuransi bukanlah bank, oleh sebab itu asuransi menerapkan sistem pengelolaan uang yang jelas berbeda dengan bank.

Jika Anda menabung 1 Juta Rupiah / bulan di bank, maka dalam setahun uang Anda harus ada 12 Juta Rupiah (dipotong admin bulanan + bunga bank ala kadarnya). Namun jika sudah menabung selama setahun, terjadi resiko kehidupan (yang paling ringan deh), misalkan rawat inap karena Tipes dan menghabiskan dana 15 Juta Rupiah, maka silahkan ambil seluruh uang Anda di bank beserta mencari kekurangannya sebesar 3 Juta Rupiah. Inilah prinsip bank, simple!

Sedangkan jika anda menginvestasikan 1 Juta Rupiah / bulan di asuransi, maka uang Anda tidak akan serta merta menjadi 12 Juta dalam setahun. Bicara asuransi adalah bicara produk keuangan jangka panjang, artinya uang yang Anda investasikan di asuransi baru akan mulai terlihat dalam jangka panjang (biasanya 10 tahun). Boleh Anda melakukan komparasi berapa rate bunga bank yang ditawarkan untuk produk tabungan dan deposito serta berapa rate pengembalian investasi yang ditawarkan asuransi. Dalam jangka panjang, melakukan investasi jelas lebih baik daripada mengendapkan uang dalam bentuk tabungan, sebab sudah pasti nilai uang Anda akan tergerus inflasi jika mengandalkan bunga tabungan. Ok, kemudian prinsip dasar asuransi adalah memberikan proteksi keuangan. Kita ambil contoh di atas, semisal diperlukan perawatan sebesar 15 Juta Rupiah, maka asuransi akan membayarkan seluruh biaya RS sesuai dengan plafond manfaat kesehatan yang kita ambil di saat pengajuan asuransi. Inilah prinsip asuransi, bingung? Yuuuk…lanjut!

B. Besar Premi Sama, Perusahaan Juga Sama, Kenapa Nilai Investasi Berbeda?

Nah sekarang kita ambil contoh, ada Ibu Wati invest premi Rp 500.000,-/bulan di perusahaan X. Ternyata setelah 10 tahun, nilai investasinya baru menginjak di angka 55 Juta Rupiah. Sedangkan Bapak Ali yang juga invest premi Rp 500.000,-/bulan di perusahaan yang sama, setelah 10 tahun, nilai investasinya sudah menginjak di angka 70 Juta Rupiah. Wah kalau begitu Ibu Wati sudah tertipu kah? Yuk disimak penjelasan berikut ini. Besaran premi yang sama (dalam contoh ini Rp 500.000,-/bulan) di perusahaan asuransi yang sama tidak akan menghasilkan nilai investasi yang sama persis karena :

  1. Pilihan Investasinya ke Equity, Manage Fund atau Stable Fund
  2. Perlu dilihat berapa porsi premi proteksinya dan berapa porsi premi investasinya. Contoh bisa saja  dalam polis Ibu Wati, porsi proteksinya adalah Rp 375.000,- dan porsi investasinya Rp 125.000,-. Sedangkan dalam polis Bapak Ali, porsi proteksinya adalah Rp 300.000,- dan porsi investasinya Rp 200.000,-.
  3. Perlu dilihat berapa usia nasabah pada saat masuk, jenis kelamin, merokok/tidak dan jenis pekerjaannya, hal ini jelas mempengaruhi biaya asuransi bulanan yang akan mengurangi nilai investasi masing-masing nasabah.
  4. Perlu dilihat manfaat proteksi apa saja yang diambil pada polisnya, sebab setiap jenis proteksi memiliki biaya asuransi yang berbeda satu sama lain.

 C.  Saya Klaim Tidak Dibayar! Kurang Ajar Asuransi

Waduuuh…sabar Pak Bapak…Bu Ibu.  Hayo sebelum marah-marah, coba diflash back yuk kebelakang saat pengajuan awal asuransi. Di setiap perusahaan asuransi manapun selalu ada prosedur-prosedur, daftar pengeculian, masa tunggu, dsb terkait manfaat yang Anda ambil. Jika klaim sampai tidak dibayar, bisa dipastikan klaim yang Anda ajukan memang masih berada dalam masa tunggu, masuk daftar pengeculian atau ada kesalahan prosedur pada saat pengajuan klaim. Jika setelah direview ulang memang ternyata klaiman Anda masuk kriteria klaim di buku polis, silahkan mengajukan banding ke perusahaan asuransi. Orang-orang yang bekerja di departemen klaim juga semuanya manusia yang tidak luput dari human error, selama bisa dibuktikan bahwa klaiman kita valid maka uang klaiman pasti akan cair.

D. Saya Klaim Biaya Perawatan 50 Juta, Tapi Cuma Dibayar 28 Juta? Sungguh Terlalu Asuransi!

Naaah…siapa lagi nih yang begini ini? Duh..duuuh..bikin tepok jidat kalau ketemu calon nasabah pada saat pengajuan asuransi, biasanya minta dibuatkan sekecil-kecilnya (kalau bisa sekecil lubang hidung hehehe). Nah otomatis premi kecil ya manfaat proteksi ya seadanya kan ya.  Jadi mbok ya jangan marah-marah sama plafond manfaat kesehatan pilihannya sendiri.

E. Saya Masuk Asuransi Tapi Gak Pernah Klaim = Rugi!

Haiyaaa…pusing kepala awak kalau ada yang ngomong begini ini hehehe… Yuk coba ditelaah 2 point berikut :


  1. Asuransi hanya bisa mengganti biaya perawatan, tapi tidak bisa menghentikan larangan dokter agar Anda puasa makanan favorit, juga tidak bisa menyuruh dokter agar tidak memasukkan jarum suntik ke tubuh Anda. Asuransi juga tidak bisa menggantikan waktu berharga Anda yang terbuang percuma di ranjang RS. Anda yakin rugi jika tidak pernah klaim asuransi? Coba pikir sekali lagi!
  2. Jika Anda membayar premi 3 Juta/tahun untuk asuransi dan tidak pernah melakukan klaim selama 5 tahun. Anda rugi 15 Jutakah? Yakin? Bagaimana jika di tahun ke-6 Anda sakit dan klaim sebesar 50 Juta Rupiah?

Bicara asuransi adalah bukan masalah untung rugi, sebab membeli polis asuransi adalah membeli ketenangan batin. Pahami asuransi secara benar, maka semoga masa depan keuangan Anda tetap berjalan lancar meski resiko kehidupan mungkin terjadi.

F. Kata Orang Unit Link Tidak bagus, Lebih Baik Asuransi Tradisional Saja. Aaah Rugi Deh Saya!

Kata orang? Kata siapa? Kata mereka yang tidak mengerti atau kata orang yang punya kepentingan jual polis tradisional? Saya setuju tidak ada produk apapun yang sempurna di muka bumi ini, tapi kelebihan yang dimiliki Unit Link sangat layak untuk dipertimbangkan calon nasabah. Masalahnya bagi calon nasabah yang sudah terlanjur dibrain wash oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk menjatuhkan Unit Link, maka jangankan mau memberi waktu untuk dijelaskan secara detail, mendengar kata Unit Link saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Padahal siapa sih yang paling dirugikan jika memutuskan sesuatu tanpa paham secara baik terlebih dahulu? Ya pasti nasabahnya sendiri kan? :)

G. Saya Punya Polis, Tapi Tetap Tidak Paham Asuransi

Ada 3 kemungkinan jika sampai Anda tidak memahami apa yang Anda beli :

  1. Agentnya sudah pernah menjelaskan. Anda tidak mengerti, tapi pura-pura mengerti dan tidak mau bertanya. Setelah tandatangan, buku polis jadi, kemudian buku polis mengendap di lemari tanpa pernah dibuka. Hihihihi…hayo ngacung siapa nih yang begini ini?
  2. Agentnya sudah pernah menjelaskan. Anda sudah mengerti, tapi berlalunya waktu dengan padatnya aktivitas harian Anda, tiba-tiba apa yang dahulu pernah Anda pahami mengenai asuransi menjadi samar-samar. Hehehe…yuk mari contact agent Anda, ajak ngopi-ngopi sambil makan kue sambil minta direviewkan isi polis Anda.
  3. Agentnya menjelaskan ala kadarnya. Anda tidak mengerti, tapi cuek masa bodoh, yang penting saya punya proteksi. Jediiiiiiig…berdoalah agar hati Anda cukup kuat menahan kekecewaan di kemudian hari heheheh…

Nah mari kita sebagai konsumen (produk apapun) lebih kritis terhadap apa yang mau kita beli. Jangan beli kucing dalam karung! Sebab jika Anda mengharap kucing putih belang-belang tapi isi karung adalah kucing hitam, maka Anda akan kecewa cenderung murka. Selamat berasuransi!