Masih Nombok Walau Sudh Punya Asuransi ?

Masih Nombok Walau Sudh Punya Asuransi ?

Minggu, 10 Maret 2019

Berapa Idealnya uang tabungan kita di Bank ?


Dulu saat kita masih kecil, orang tua selalu bilang tabung uangnya dibank biar dapat bunga, nanti akan dapat untung.
Tapi zaman Now, menabung di Bank belum tentu untung, tapi malah bisa buntung, karena uangnya malah bisa berkurang setiap bulannya kalau menabungnya tidak dalam jumlah tertentu.

Pada saat ini menabung di Bank bukan lagi untuk mendapatkan untung karena sekarang bunga tabungan di Bank sekarang kurang dari 1%/th itupun belum dipotong dengan Pajak sebesar 20% dari bunganya dan biaya admin setiap bulannya. 😂😂😂😱😱

Jadi sekarang menabung di Bank lebih untuk keperluan sehari hari, dan keperluan mendadak.
Sehingga idealnya menabung di Bank sebaiknya hanya 6 x dari Biaya Hidup Bulanan kita saja.
Mengapa ? Karena uang kita tidak akan bertumbuh kalau kita menempatkan semua uang kita ditabungan.

Besarnya biaya hidup bulanan setiap orang berbeda-beda.

Coba anda hitung sendiri berapa besar pengeluaran anda setiap bulannya.
Biasanya terdiri atas :
1. Biaya tetap
 - Uang sekolah Anak
 - Belanja untuk kehidupan
 - Cicilan mobil
 - Cicilan rumah
 - Bayar Kartu kredit
 - Bayar telp, listrik, TV kabel, Internet
 - Maintenance bulanan rumah
 - Transpotasi

2. Biaya tidak tetap
 - Biaya ke salon
 - Biaya hang out bersama teman
 - Jalan - jalan / makan di mall
 - Shopping
 - Seminar, dsbnya

Setelah tahu misalnya 30 juta /bulan, maka sebaiknya uang yang anda simpan di Tabungan di Bank hanya sekitar 180juta.
Selebihnya sebaiknya disimpan di Instrument keuangan yang lain yang memberikan benefit yang lebih besar agar uang anda bisa bertumbuh.

Sabtu, 09 Maret 2019

3 Dosa dalam ber Investasi

Anda pasti tahu bahwa berinvestasi adalah hal yang WAJIB Anda lakukan jika Anda ingin meningkatkan nilai kekayaan Anda. 

Berikut adalah 3 dosa investasi yang banyak dilakukan orang Indonesia dan mungkin termasuk Anda:

Dosa #1. Bisa Membeli Tetapi Bingung Kapan Menjualnya

Kebanyakan dari Anda berinvestasi dengan modal ikut-ikutan. Akibatnya, sebagian dari Anda bisa membeli instrumen investasi tertentu tetapi bingung kapan waktu yang tepat untuk menjualnya.

Anda pasti pernah mengalami kebingungan apa yang harus dilakukan ketika nilai investasi Anda mengalami penurunan. Sebaliknya
, Anda pun kebingungan ketika nilai investasi Anda meningkat, apakah harus Anda jual atau apakah tetap dipertahankan?

Dosa #2. Selalu Bertanya, Investasi Apa yang Sedang Bagus?

Kalau Anda masih menanyakan hal seperti ini, maka Anda memang benar-benar tidak paham apa itu investasi. Akibat pertanyaan Anda ini, Anda pun menjadi semakin bingung dan justru kehilangan fokus terhadap pekerjaan utama Anda. 

Dosa #3. Tidak Punya Rencana Keuangan dan Asal Investasi

Langkah pertama yang seharusnya Anda lakukan sebelum berinvestasi adalah menyusun peta keuangan. 

Sedihnya... 90% orang di Indonesia tidak pernah menyusun peta keuangan mereka sebelum berinvestasi, bahkan tidak memahami apa itu peta keuangan.

Saya dulu juga sama seperti Anda, bingung bagaimana cara bijak berinvestasi karena sejak bangku sekolah memang kita tidak pernah diajarkan mengenai bagaimana cara berinvestasi yang benar...

Sekolah Tinggi bukan jaminan Sukses.

Kebohongan besar sistem pendidikan kita! Apa maksudnya? Anda WAJIB tahu bahwa pendidikan formal tidak menjamin seseorang mencapai kesuksesan finansial. 

Ada orang yang berpikir bahwa semakin tinggi pendidikan maka otomatis kesuksesan akan semakin mudah diraih.

Nyatanya tidak seperti itu... Banyak teman-teman saya yang kuliah tinggi hingga S2 dan bahkan S3 tetapi kehidupan keuangannya juga jauh dari kata sukses.

...Di satu sisi, ada orang-orang yang dropout dari bangku kuliah dan bahkan tidak mengenyam pendidikan tinggi sama sekali, justru sukses dalam kehidupan keuangannya. Aneh... tapi nyata!

Apapun latar belakang pendidikan & pekerjaan Anda, Anda pasti setuju bahwa dari kecil kita tidak pernah diajarkan mengenai uang dan bahkan bagi sebagian besar orang, berbicara mengenai keuangan adalah hal yang tabu.

Setelah saya membaca banyak buku, mengikuti berbagai macam seminar, belajar dari mentor-mentor keuangan, dan mengembangkan komunitas bisnis bersama PO1 Business Community, saya menemukan bahwa benang merah kesuksesan finansial terletak pada kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya serta kemampuannya dalam membangun multi sumber penghasilan.

Jadi... suka tidak suka, mau tidak mau, kalau Anda mau sukses secara finansial, Anda WAJIB menguasai 2 keterampilan itu, yakni kemampuan mengelola uang dan membangun multi sumber penghasilan, tidakpeduli apapun latar belakang pendidikan dan pekerjaan Anda... Anda pasti sukses finansial!

langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk mencapai kesuksesan finansial, mulai belajar dan membuat Perencanaan Keuangan.


Ketika Ketidakpastian datang mendadak.



Manusia hidup dalam ketidakpastian.
Tidak pasti sakit kritis
Tidak pasti meninggal di usia tua
Tidak pasti bisa bekerja terus.
Tidak pasti kecelakaan
Tidak pasti dipecat dari kerjaan
Tidak pasti hidup dalam kondisi kaya terus
Tidak pasti ...................

Untuk menghadapi ketidakpastian itu, kita perlu membuat perencanaan keuangan agar bila ketidakpastian itu datang, kondisi keuangan keluarga tidak mengalami penurunan gaya hidup.

Yuk kita diskusi



Multi Income

Melanjutkan postingan sebelumnya ... Setelah Anda menyusun perencanaan keuangan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memikirkan bagaimana strategi untuk mencapai target penghasilan ideal tersebut

Jika Anda hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja, apalagi kalau saat ini Anda hanya bekerja sebagai karyawan, tentunya mustahil bagi Anda untuk memenuhi target penghasilan tersebut secara ideal.

...Saya tidak mengatakan bahwa bekerja sebagai karyawan di perusahaan itu tidak baik. Yang saya maksud adalah, jika Anda hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja, apalagi jika Anda bekerja sebagai karyawan, tentunya Anda tidak dapat mencapai target keuangan Anda sesuai dengan waktu dan kondisi yang Anda inginkan.

Sebagai contoh, katakanlah Anda punya mimpi ingin membeli rumah di tengah kota dan saat ini harga rumah tinggal di kota besar sekitar Rp 1,5 Milyaran. Inipun hanya rumah dengan ukuran standar yang tidak terlalu besar. Untuk mengumpulkan DPnya saja, misalkan 30%, Anda harus menyiapkan uang sebesar Rp 450 juta. 

...Dan jangan lupa, Anda masih harus membayar cicilan bulanannya juga. Jika kita asumsikan bunga KPR sekitar 12%/tahun maka cicilan bulanannya sebesar Rp 13 jutaan untuk masa KPR 15 tahun

Artinya, Anda harus punya income minimal 3x lipat dari cicilan tersebut yakni sekitar Rp 40 jutaan karena umumnya bank mensyaratkan Anda bahwa maksimum cicilan adalah 30% dari income.

Nah... kalau saat ini Anda tidak punya income sebesar itu tentunya Anda harus menurunkan mimpi Anda, misalnya diganti dengan membeli apartemen, atau bahkan hanya bisa menyewa saja karena penghasilan yang tidak memadai.

...Dan ingat, inipun kita baru bicara tempat tinggal saja, belum termasuk dana pendidikan anak, dana pensiun, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. 

Menyusun perencanaan keuangan belumlah cukup karena fungsi dari perencanaan keuangan hanyalah menyadarkan Anda tentang masalah yang Anda hadapi

Jika Anda ingin memenuhi seluruh tujuan keuangan Anda di masa depan sesuai dengan mimpi Anda, langkah kedua yang perlu Anda lakukan adalah membangun multi sumber penghasilan, bahkan kalau perlu Anda mungkin harus meninggalkan pekerjaan/bisnis Anda sekarang jika memang ternyata tidak dapat memberikan penghasilan yang sesuai dengan target masa depan Anda. 

...Masalahnya, kebanyakan orang lebih memilih untuk menurunkan mimpinya dibanding bekerja keras untuk memenuhi target-target masa depannya. Namun, saya percaya Anda yang telah membaca postingan saya sampai hari ini adalah orang-orang yang mau maju dan ingin mencapai kesuksesan finansial. 

Pentingnya perencanaan keuangan

Suatu hari Saya merenung dan berhitung kira-kira berapa besar penghasilan yang dibutuhkan untuk memenuhi semua kebutuhan masa depan mulai dari biaya cicilan tempat tinggal, kendaraan, dana pendidikan anak, dana hiburan, hingga dana pensiun, dan kebutuhan-kebutuhan masa depan lainnya. 
Awalnya saya berpikir penghasilan sebesar Rp 20-30 juta/bulan saja sudah cukup besar untuk memenuhi itu semua. Namun ternyata, jumlah itu masih sangat jauh dari cukup dan ternyata nominal penghasilan bulanan yang dibutuhkan sangat besar, yakni sekitar Rp 100 jutaan/bulan.
Yang mengagetkan, nominal sebesar itu bukanlah angka hidup mewah, melainkan angka standar gaya hidup kelas menengah. 
Dari mana saya mendapatkan angka itu? Saya mendapatkan angka itu setelah saya menyusun perencanaan keuangan. 
...Menyusun perencanaan keuangan adalah langkah pertama yang perlu Anda lakukan jika Anda ingin mencapai kesuksesan keuangan. Perencanaan keuangan ini fungsinya seperti monitor dalam kehidupan keuangan Anda yang membuat Anda selalu on track dan bijak dalam mengelola uang Anda. 
Banyak orang berpikir bahwa hidup hanya untuk hari ini saja dan tidak berpikir jauh ke depan. Akibatnya... berapa pun penghasilan yang didapatkan selalu habis terpakai.
...Padahal, masih banyak kebutuhan-kebutuhan di masa depan yang wajib dipenuhi. Makanya, Anda pun harus punya perencanaan keuangan Anda sendiri sebelum Anda berpikir untuk selalu menghabiskan penghasilan Anda.
Bagaimana cara menyusun perencaan keuangan?
Yuk kalau berkenan saya bantu buat perencanaan keuangan keluarga anda.

Sabtu, 02 Maret 2019

Pohon Kehidupan

Coba perhatikan pohon ini.
Dia tumbuh begitu BESAR, KOKOH dan SUBUR.
Semua ini karena pohon tersebut mempunyai AKAR yang cukup KUAT untuk MENOPANG pohon tersebut dan memberikan NUTRISI yang cukup untuk pohon tersebut.

Seandainya kita POTONG bagian BATANG POHON tersebut, tak lama kemudian pohon tersebut akan TUMBUH KEMBALI bukan ?

Tapi seandainya kita POTONG bagian AKAR nya ? apa yang akan terjadi ?

Begitu ada angin puting beliung pohon tersebut langsung TUMBANG dan MATI.

Pohon itu ibarat Kehidupan KELUARGA kita. Kehidupan keluarga akan berlangsung dengan BAIK bila ditopang oleh INCOME.

Setiap oarng bekerja untuk mendapatkan INCOME / UANG.
Dengan adanya INCOME, kita bisa MENYEKOLAHKAN anak, membeli RUMAH, membeli MOBIL, memenuhi GAYA HIDUP keluarga, jalan-jalan KELUAR NEGERI dan sebagainya.

Tapi untuk mendapatkan INCOME kita tentu harus berada dalam keadaan SEHAT.  Setuju ??

Perlu kita ingat, dalam KEHIDUPAN manusia adanya KETIDAKPASTIAN hidup.
Kita tidak pasti SEHAT selamanya.
Kita Tidak Pasti meninggal di USIA TUA.
Kita tidak pasti mengalami KECELAKAAN.
Tapi kita, bisa ngak mengalami Hal tersebut ?

Apa yang terjadi kalau kita mengalami SAKIT ?
Kalau cuma sakit beberapa hari, masih OK
Tapi kalau mengalami SAKIT KRITIS yang membutuhkan BIAYA BESAR dan ISTIRAHAT yang cukup LAMA .
Tentu akan mempengaruhi INCOME kita bukan ?
Apa yang akan terjadi dengan INCOME kita ?

Kalau anda seorang KARYAWAN :
 - Apakah perusahaan masih akan terus-terusan memberikan GAJI tanpa anda BEKERJA ?
 - Apakah anda mempunyai KEAHLIAN YANG TIDAK TERGANTIKAN oleh orang lain ?
    kalau TIDAK, berarti MASALAH buat anda.

Kalau anda seorang PENGUSAHA :
 - Apakah perusahaan anda TETAP bisa JALAN tanpa KEHADIRAN anda ?
 - Apakah ada orang KEPERCAYAAN yang bisa anda andalkan ?

Bagaimana dengan SEKOLAH anak anak kita ?
Bagaimana dengan CICILAN RUMAH dan MOBIL ?
Apakah hal tersebut akan bermasalah bagi KELUARGA anda ?
Itu kalau mengalami sakit.

Bagaimana kalau PENCARI NAFKAH meninggal di usia muda ?
Tentu INCOME keluarga ikut MENINGGAL juga.

Oleh karena itu, marilah kita berpikir secara Jernih dan Bijaksana.
Mari kita mulai BELAJAR menyusun PERENCANAAN KEUANGAN untuk KELUARGA kita.
Bila hal hal diatas terjadi maka KITA sudah SIAP MENGHADAPINYA.
Memang AWALNYA SUSAH, tapi kalau kalau kita tidak membuat perencanaan keuangan yang baik, KELUARGA KITA akan LEBIH SUSAH PADA AKHIRNYA.

Kalau anda berkenan, luangkan waktu untuk kita diskusi, semoga saya bisa memberikan SOLUSI atas hal tersebut diatas.

Haslim Nursalim, ST, QWP
Agency Manager Chubb
0816-4824-650